Judul : Pendakian Gunung Guntur Via Cikahuripan : Menjajaki Jalur Lama Tanah Kamojang
link : Pendakian Gunung Guntur Via Cikahuripan : Menjajaki Jalur Lama Tanah Kamojang
Pendakian Gunung Guntur Via Cikahuripan : Menjajaki Jalur Lama Tanah Kamojang
Baru satu bulan yang lalu, tepatnya tanggal 29 Juni 2017 atau H+4 lebaran, gue mendaki Gunung Guntur via Citiis. Tepat sebulan kemudian, atau tanggal 29 Juli 2017, gue menjajaki gunung ini lagi. Padahal, cukup banyak pendaki yang gak mau untuk mendaki gunung ini lagi setelah pendakian pertamanya, sekiranya ya tunggu dua atau tiga bulan lagi baru mau mendaki gunung ini lagi. Tapi, pendakian gue ke Gunung Guntur ini melewati jalur yang bisa dibilang udah lama, tapi baru dikenal sama beberapa pendaki deket-deket ini. Oke deh cekidot langsung aja ke ceritanya ya!
Cikahuripan, yap pendakian kedua gue mendaki Gunung Guntur ini adalah melalui jalur Cikahuripan. Jalur Cikahuripan berada di wilayah Samarang, atau jalan menuju Kampung Sampireun yang udah populer banget deh. Sebelum gue mendaki gunung ini via Citiis, gue udah lebih tau duluan soal keberadaan jalur Cikahuripan, sekitar bulan Juli 2016 lah gue tau ini jalur tapi gak berangkat-berangkat juga. Rasa penasaran itu akhirnya memuncak ketika gue udah mendaki gunung ini via Citiis karena penasaran untuk menyentuh puncak 3 dan 4 nya.
Jalur Cikahuripan merupakan jalur yang sudah lama tetapi cukup sedikit pendaki yang mengetahui. Kalau kalian naik via Cikahuripan, kalian akan tiba di pos 3 di mana pos itu adalah lembah di antara puncak 3 dan puncak 4. Tetapi banyak isu kalau jalur ini merupakan Cagar Alam, tapi cukup banyak juga yang membantahnya, entahlah siapa yang benar.
Personil yang ikut dalam pendakian ini ada 4 orang, cewe cowo kek pasangan bae yaitu gue, Like, Agus, dan Heni. Dari keempat orang itu, Agus dan Heni adalah orang perdana mendaki gunung, sekalinya mendaki langsung Guntur, ntapz.
Jumat, 28 Juli 2017
Berangkat ke TKP
Kita berangkat menuju Garut menggunakan Bus Primajasa. Kita berangkat dari pool yang di Cililitan dan pada saat itu rame banget, rame sama pendaki yang mau ke Papandaya, Cikuray, atau Guntur. Singkatnya, kita dapet bus yang jalan paling terakhir yaitu jam 10 malam, dan langsung cusss menuju Guntur.
Sabtu, 29 Juli 2017
Pendakian di mulai
Kita sampe di Garut sekitar jam setengah 4 pagi dengan kondisi hujan deras. Kita berhenti di SPBU setelah alun-alun Tarogong dan bertemu dengan kang Ikhsan. Kang Ikhsan kebetulan orang yang jaga di basecamp Cikahuripan dan juga menyewakan kendaraan. Kita nunggu sampe subuh dan akhirnya Kang Ikhsan datang tapi hujan masih turun agak manja. Singkatnya jam 5 pagi kita jalan dan jam 6 pagi kita sampe di tempatnya Kang Ikhsan untuk istirahat sejenak, melengkapi logistik yang kurang, dan packing ulang.
Kami selesai packing sekitar jam 7 pagi, tapi kondisi cuaca saat itu masih mendung dan gerimis kecil. Tepat jam 9 pagi hujan reda, kita langsung memulai perjalanan. Yap, sebelum kita mulai mendaki, kita naik mobil Kang Ikhsan dulu hingga sampai Rumah Mang Ipin, sang Kuncen Gunung Guntur via Cikahurpian.
Sesampainya di rumah Mang Ipin, kebetulan banget kita ketemu langsung sama Mang Ipin dan istrinya. Kebetulan juga saat itu Mang Ipin akan berangkat ke Pos Cikahuripan, tapi naik motor. Nah kita ditawarin sama Mang Ipin mau nebeng sama truck pasir atau jalan kaki. Kalau jalan kaki, bisa 1 jam setengah, bahkan lebih untuk sampe di Pos Cikahuripan. Tapi kalo pake truck pasir, kita bisa sampe di Pos Cikahuripan sekitar 1 jam. Akhirnya kita memutuskan untuk menunggu truck pasir sambil makan pisang yang disediakan oleh Mang Ipin dengan cuma-cuma. Sekitar jam 10 pagi trucknya pun datang dan kita langsung naik bersama pendaki dari Bandung.
Etape I
Rumah Mang Ipin - Pertigaan - Pos Cikahuripan
Dari rumah Mang Ipin, kita nebeng truck pasir hingga sampai pertigaan. Setelah 20 menit berjibaku dengan trek yang aduhai, kita pun sampai di pertigaan yang kala itu hujan gemes. Dari pertigaan, kita mulai mendaki dengan kontur yang bisa dibilang landai. Singkatnya, perjalanan dari pertigaan sampai Pos Cikahuripan ditempuh selama 40 menit dengan jalan yang sangat santai. Saat itu kondisi cuaca sangat berkabut dan hujan. Jalur dari pertigaan menuju Pos Cikahuripan ada beberapa cabang yang sudah dikasih petunjuk, jadi Insya Allah gak akan kesasar.
Setibanya di Pos Cikahuripan, kita ngaso dulu agak lama karena hujan yang cukup deras. Kita pun juga ngobrol-ngobrol sama Mang Ipin dan kawan-kawan perihal jalur Cikahuripan. FYI aja, terdapat tiga pos di jalur Cikahuripan, dan etape terberat di jalur ini adalah jalur dari Pos Cikahuripan ke Pos 1 dan dari hutan mati ke pos 3. Sumber air terakhir di jalur Cikahuripan ini hanya ada di Pos Cikahuripan aja ya sob, jadi persiapkan air sesuai kebutuhan di sini. Tapi buat kalian yang males bawa carrier ke atas, kalian bisa juga diriin tenda di sini karena Pos Cikahuripan adalah camp area. Setelah mencatatkan nama kita lalu membayar sebesar 10ribu saja dan hujan sudah agak redaan sekitar jam 12 siang, pendakian sesungguhnya dimulai.
Etape II
Pos Cikahuripan - Pos 1
Kita mulai jalan tepat jam 12 siang dan kondisi saat itu cukup berkabut tapi gak hujan. Baru awal jalan kita udah disuguhi tanjakan yang lumayan untuk pemanasan awal. Perjalanan di pos 1 awalnya kita akan melewati ladang penduduk dengan jalur yang jelas. Nah gak lama kita akan menemukan batas ladang yaitu camp area yang cukup luas bagi siapa saja yang pengen naik ke puncak tanpa bawa beban. Perjalanan dari Pos Cikahuripan ke Camp Area hanya 10 menit jalan santai.
Setelah melewati camp area, baru deh kita disuguhi oleh tanjakan yang aduhai. Pertama, kita dihadapkan dengan trek menanjak tetapi berbatu kerikil! Suekk banget rasanya meskipun nanjaknya gak curam, tapi karena treknya berbatu kerikil, rasanya ngosss banget coy. Nah sebetulnya kita bisa gak lewatin tanjakan kerikil ini, dengan melipir di sisi kanan jalur ini melewati alang-alang.
Setelah melewati tanjakan gemes tadi, jangan harap langsung ada bonus ya coy. Kita langsung dihadapin sama tanjakan yang bener-bener nanjak dan full sampe pos 1. Treknya juga variasi, ada yang padet dan ada juga yang berpasir. Bener kata Mang Ipin, jalur dari Pos Cikahuripan ke Pos 1 ini merupakan jalur yang berat, bener-bener nguras tenaga banget coy. Untungnya waktu itu cuaca berkabut, jadi adem, nah kalo pas terik bakal makyus banget deh. Singkatnya perjalanan selama 75 menit, jam 13.20 akhirnya kita sampe di Pos 1.
Kami selesai packing sekitar jam 7 pagi, tapi kondisi cuaca saat itu masih mendung dan gerimis kecil. Tepat jam 9 pagi hujan reda, kita langsung memulai perjalanan. Yap, sebelum kita mulai mendaki, kita naik mobil Kang Ikhsan dulu hingga sampai Rumah Mang Ipin, sang Kuncen Gunung Guntur via Cikahurpian.
Naik mobil bak ke rumah Mang Ipin |
Gang ke rumah Mang Ipin tepat di samping rumah makan ini |
Tiba di rumah Mang Ipin |
Sesampainya di rumah Mang Ipin, kebetulan banget kita ketemu langsung sama Mang Ipin dan istrinya. Kebetulan juga saat itu Mang Ipin akan berangkat ke Pos Cikahuripan, tapi naik motor. Nah kita ditawarin sama Mang Ipin mau nebeng sama truck pasir atau jalan kaki. Kalau jalan kaki, bisa 1 jam setengah, bahkan lebih untuk sampe di Pos Cikahuripan. Tapi kalo pake truck pasir, kita bisa sampe di Pos Cikahuripan sekitar 1 jam. Akhirnya kita memutuskan untuk menunggu truck pasir sambil makan pisang yang disediakan oleh Mang Ipin dengan cuma-cuma. Sekitar jam 10 pagi trucknya pun datang dan kita langsung naik bersama pendaki dari Bandung.
Naik truck bareng pendaki dari Bandung |
Jalurnya mantep bray |
Antara seneng sama tegang |
Sempetin dulu wefieee |
Etape I
Rumah Mang Ipin - Pertigaan - Pos Cikahuripan
Dari rumah Mang Ipin, kita nebeng truck pasir hingga sampai pertigaan. Setelah 20 menit berjibaku dengan trek yang aduhai, kita pun sampai di pertigaan yang kala itu hujan gemes. Dari pertigaan, kita mulai mendaki dengan kontur yang bisa dibilang landai. Singkatnya, perjalanan dari pertigaan sampai Pos Cikahuripan ditempuh selama 40 menit dengan jalan yang sangat santai. Saat itu kondisi cuaca sangat berkabut dan hujan. Jalur dari pertigaan menuju Pos Cikahuripan ada beberapa cabang yang sudah dikasih petunjuk, jadi Insya Allah gak akan kesasar.
Tiba di pertigaan |
Tahap pemanasan |
Udah ngos |
Banyak cabang tapi ada petunjuknya |
Sampai! |
Setibanya di Pos Cikahuripan, kita ngaso dulu agak lama karena hujan yang cukup deras. Kita pun juga ngobrol-ngobrol sama Mang Ipin dan kawan-kawan perihal jalur Cikahuripan. FYI aja, terdapat tiga pos di jalur Cikahuripan, dan etape terberat di jalur ini adalah jalur dari Pos Cikahuripan ke Pos 1 dan dari hutan mati ke pos 3. Sumber air terakhir di jalur Cikahuripan ini hanya ada di Pos Cikahuripan aja ya sob, jadi persiapkan air sesuai kebutuhan di sini. Tapi buat kalian yang males bawa carrier ke atas, kalian bisa juga diriin tenda di sini karena Pos Cikahuripan adalah camp area. Setelah mencatatkan nama kita lalu membayar sebesar 10ribu saja dan hujan sudah agak redaan sekitar jam 12 siang, pendakian sesungguhnya dimulai.
Peta jalur Guntur Cikahuripan |
Etape II
Pos Cikahuripan - Pos 1
Kita mulai jalan tepat jam 12 siang dan kondisi saat itu cukup berkabut tapi gak hujan. Baru awal jalan kita udah disuguhi tanjakan yang lumayan untuk pemanasan awal. Perjalanan di pos 1 awalnya kita akan melewati ladang penduduk dengan jalur yang jelas. Nah gak lama kita akan menemukan batas ladang yaitu camp area yang cukup luas bagi siapa saja yang pengen naik ke puncak tanpa bawa beban. Perjalanan dari Pos Cikahuripan ke Camp Area hanya 10 menit jalan santai.
Melewati ladang penduduk |
Camp area |
Setelah melewati camp area, baru deh kita disuguhi oleh tanjakan yang aduhai. Pertama, kita dihadapkan dengan trek menanjak tetapi berbatu kerikil! Suekk banget rasanya meskipun nanjaknya gak curam, tapi karena treknya berbatu kerikil, rasanya ngosss banget coy. Nah sebetulnya kita bisa gak lewatin tanjakan kerikil ini, dengan melipir di sisi kanan jalur ini melewati alang-alang.
Jalurnya unyu ih |
Mangatzz |
Setelah melewati tanjakan gemes tadi, jangan harap langsung ada bonus ya coy. Kita langsung dihadapin sama tanjakan yang bener-bener nanjak dan full sampe pos 1. Treknya juga variasi, ada yang padet dan ada juga yang berpasir. Bener kata Mang Ipin, jalur dari Pos Cikahuripan ke Pos 1 ini merupakan jalur yang berat, bener-bener nguras tenaga banget coy. Untungnya waktu itu cuaca berkabut, jadi adem, nah kalo pas terik bakal makyus banget deh. Singkatnya perjalanan selama 75 menit, jam 13.20 akhirnya kita sampe di Pos 1.
Nanjak terossss |
Mangat bwangg |
Akhirnya sampe! |
Etape III
Pos 1 - Pos 2
Setelah istirahat sambil ngemil kue lebaran yang gue bawa, tepat jam 13.30 kita mulai melanjutkan perjalanan lagi. Perjalanan dari pos 1 ke pos 2 ini bisa dibilang cukup enak karena tanjakannya gak begitu curam dan banyak landainya. Jalurnya pun sangat jelas gak ada percabangan. Kita diberi anugerah sama Allah, cuacanya bersahabat banget cuyy meskipun ya pemandangannya kabut doang. Tapi bener deh kalo terik mah abis kali kulit gua kek alas panci. Singkatnya kita sampai di Pos 2 sekitar jam 14.10 setelah berjalan selama 40 menit dari pos 1, itu juga karena banyak berhentinya si Mpok Like temen gue.
Nanjak lageee |
Gak banyak dokumentasi di sini |
Pos 2! |
Etape IV
Pos 2 - Pos 3
Nah perjalanan dari pos 2 ke pos 3 ini merupakan puncak dari segala trek terberat di jalur Cikahuripan ini. Tapi, sebelumnya kita akan masuk kawasan hutan mati lalu lanjut ke kawasan rimba, jadi cukup teduh deh. Kita mulai jalam jam 14.20 dengan jalan yang udah agak lunglai karena laper. Di awal jalur, tanjakan masih enak coy tapi pas udah masuk rimba, tanjakan setan yang bener-bener setan baru dimulai.
Tanjakan terakhir sampe pos 3 adalah tanjakan yang terjal dan berpasir! Yap mirip banget pasirnya kayak di jalur Citiis. Tapi, kalo di Citiis kita bisa melipir dan nemu jalan setapak tanah, di jalur pos 2 ke pos 3 tepatnya di tanjakan terakhir ini bener-bener full pasir coy. Sumpah ngos banget dimari, mana terjal-terjal, gak ada bantuan webing pula ya. Tim kita juga uda pada lemes karena laper, belom makan siang coeggg. Dari segala kesulitan tadi dan jalan alon-alon asal kelakon, Alhamdulillah jam 15.40 atau lama perjalanan 1 jam 20 menit dari pos 2, kita sampai juga di pos 3!
Masuk kawasan hutan mati |
Masuk kawasan rimba |
Masuk kawasan rimba, jalur berubah jadi pasir |
Semuanya berpasir, total! |
Berpasir sampe pos 3 aka Lembah puncak 3 dan 4 |
Sesampainya di pos 3 semua pada lemes karena laper dan akhirnya kita masak mie dulu buat ganjel. Cuaca saat itu masih berkabut tebal, puncak 3 dan 4 aja sampe bener-bener gak keliatan. Rencana awal kita mau camp di puncak 4, tapi apa daya si Like dan Heni uda pada tepar, jadinya kita diriin tenda di pos 3 yang notabennya di lembah. Kalo menurut gue, camp di lembah ini penuh resiko, anginnya kenceng ditambah kita cuma dapet lahan tenda yang miring. Tapi namanya juga uda tepar ya gak perlu dipaksain, sampe di Pos 3 gak kena ujan aja uda seneng kita. Malem hari rencana mau foto-foto bintang gagal euy, kabut masih tebel, bahkan sampe jam 2 pagi gue bangun juga masi tebel kabutnya + angin, heuuuu.
Mending makan aja bray di dalem tenda |
Minggu, 30 Juli 2017
Berharap ada kecerahan dari semesta
Minggu pagi kita bangun sekitar jam setengah 6 pagi, dan cuaca masih sama kayak kemarin, putih berkabut bray. Wah gue pikir ini si cuaca lagi kacau, tapi kata Kang Ikhsan, kemarin-kemarin Guntur pas lagi cerah-cerahnya, apes ni gue pikir. Nah kita mulai siap-siap summit ke Puncak 4 dengan harapan ada cerah lah gitu ya. Sekitar jam 6 pagi kita pun mulai summit.
Baru jalan di pertengahan, kabut makin tebel, pas sampe di puncak 4 bener-bener gak keliatan sama sekali coy! Sampe kita mau turun lagi jadi agak ngeri soalnya bener-bener gak keliatan sama sekali. Kita sampe puncak 4 cukup berjalan selama 12 menit tanpa carrier, tapi karena kabut tebel banget, akhirnya kita turun lagi ke tenda untuk buat sarapan. Pas sampe tenda, perlahan kabut memudar dan mulai kelihatan puncak 3 dan 4! Tapi itu cuma sebentar abis itu ketutup kabut lagi, hiksss.
Puncak 4! |
Puncak 3! |
Tenda kite + bang agus |
Kita tunggu sampe jam 9 pagi, cuaca juga masih berkabut. Duh dalam hati berharap banget cerah gitu soalnya Heni sama Agus baru pertama kali naik dan biar mereka ngeliat panorama alam nan indah itu. Alhamdulillah, sekitar jam setengah 10 pagi kabut semakin memudar dan jrengggg langsung cerah mamen!
Perlahan cerah |
Kita sempet diskusi mau ke Puncak 4 atau 3, dan akhirnya dipilihlah puncak 3 yang akan kita ndaki. Mendaki ke puncak 3 dari pos 3 cepet bray, lima menit kali dan kita akhirnya tiba di puncak 3 dengan samudera awan yang gokil dan cerah banget, puji syukur Allah, Tuhan semesta alam!
Puncak 4 dari puncak 3 |
Tenda kita di lembah pos 3 |
Itu puncak 2 guntur! |
Bertigaan pada menatap samudera awan dan puncak 2 Guntur |
Pose dengan latar puncak 4 dan kawah Kamojang |
Alhamdulillah cerah total! |
Setelah puas menikmati Puncak 2 dan samudera awan dari puncak 3 Gunung Guntur, maka saat itu pula kita turun. Setelah packing di teriknya matahari siang bolong, tepat jam 12.00 kita turun. Baru kita turun sampe kawasan rimba, di mana kita pas naek ngos-ngosan banget dan turun uda kayak maen seluncuran, tiba-tiba cuaca mendadak berkabut tebal lagi, sungguh super cuaca saat itu. Singkatnya kita sampe di pos 2 dengan berjalan 20 menit saja.
Dari pos 2 ke pos 1 cuaca mulai cerah dan kita diperlihatkan sisi lain Gunung Guntur via Cikahuripan. Asli dah full sabana ilalang uda kayak Merbabu beneran euyy.
Turun dari pos 2 ke pos 1 |
Sabana ilalang di perjalanan pos 2 ke pos 1 |
Eaaa |
Di depan ada Gunung Cikuray dan Papandayan |
Singkatnya, kita tiba lagi di Pos Cikahuripan jam 13.30 atau perjalanan 1 jam setengah, itu juga banyak berhenti karena kita foto-foto. Kita ngaso dulu sambil makan di Pos Cikahuripan. Setelah pamit sama Mang Ipin, sekitar jam 14.45 kita mulai turun lagi ke BC Mang Ipin, jangan harap bisa nebeng truck pasir lagi karena kalo turun kita wajib jalan kaki om tante! Singkatnya kita tiba di BC Mang Ipin jam 15.40 atau 55 menit perjalanan turun.
Kita ngaso sebentar di Mang Ipin sambil menunggu mobil bak nya Kang Ikhsan. Sekitar jam 5 sore mobil bak Kang Ipin datang dan langsung mengantarkan kita rumah Kang Ikhsan. Singkatnya setelah mandi dan makan, jam 7 malem kita diantar oleh Kang Ikhsan ke Alun-alun Tarogong dan naik bus tujuan Jakarta jam 9 malam. Terimakasih buat Kang Ikhsan sama Mang Ipin, saya pasti kembali ke Garut Cikahuripan untuk menggapai puncak 5 nya!
-------------------------------------------------------------------------------
Pendakian
Kita ngaso sebentar di Mang Ipin sambil menunggu mobil bak nya Kang Ikhsan. Sekitar jam 5 sore mobil bak Kang Ipin datang dan langsung mengantarkan kita rumah Kang Ikhsan. Singkatnya setelah mandi dan makan, jam 7 malem kita diantar oleh Kang Ikhsan ke Alun-alun Tarogong dan naik bus tujuan Jakarta jam 9 malam. Terimakasih buat Kang Ikhsan sama Mang Ipin, saya pasti kembali ke Garut Cikahuripan untuk menggapai puncak 5 nya!
Bersama Kang Ikhsan dan Mang Ipin |
-------------------------------------------------------------------------------
Berapa lama waktu untuk naik dan turun?
Pendakian
Etape I Rumah Mang Ipin – Pertigaan – Pos Cikahuripan | 20 menit (truck Mang Ipin – Pertigaan), 40 menit (Pertigaan – Pos Cikahuripan) |
Etape II Pos Cikahuripan – Pos 1 | 75 menit |
Etape III Pos 1 – Pos 2 | 40 menit |
Etape IV Pos 2 – Pos 3 | 80 menit |
Pos 3 – Puncak 4 | 12 menit (tanpa carrier) |
Pos 3 – Puncak 3 | 5 menit (tanpa carrier) |
Total pendakian jalan kaki (naik truck gak diitung) dari Pertigaan – pos 3 adalah 235 menit a.k.a 3 jam 50 menit *Cukup banyak istirahat, jadi mungkin kalian bisa lebih cepat lagi. |
Turun
Pos 3 – Pos 2 | 20 menit |
Pos 2 – Pos 1 | 15 menit |
Pos 1 – Pos Cikahuripan | 50 menit |
Pos Cikahuripan – Rumah Mang Ipin | 55 menit (beneran jauh ini) |
Total lama turun adalah 140 menit a.k,a 2 jam 20 menit *kelamaan foto di jalur pos 1 – Pos Cikahuripan soalnya viewnya gokil bro! |
Bagaimana caranya kesini?
Cara ngeteng :
- Darimanapun kalian berada, naiklah bus tujuan Garut lalu turun di Alun-alun Tarogong.
- Dari Alun-alun Tarogong, kalian naik angkot tujuan Samarang, berhenti di Pasar Samarang.
- Dari Pasar Samarang, naik angkot lagi sampe Alfamart setelah Green Hotel.
- Dari Alfamart, kalian bisa gunakan ojeg ke Kampung Paku Haji atau rumah Mang Ipin. Naik ojeg bisa 15 menit, jalan kaki bisa 1 jam lebih kemungkinan.
Cara Praktis :
Hubungi Kang Ikhsan untuk nego mobil bak. Kita waktu itu dapet harga 300rb buat berempat dijemput di Tarogong - Rumah Kang Ikhsan untuk istirahat atau bersih-bersih - sampe di rumah Mang Ipin. Buat nomornya, bisa di comment aja ya.
Tips nya ni coy
- Gunung Guntur via Cikahuripan menurut gue hampir sama beratnya kayak jalur Citiis. Tapi enaknya langsung ke puncak.
- Jalur yang paling berat adalah dari Pos Cikahuripan ke pos 1 dan dari pos 2 ke pos 3.
- Sumber air terakhir di jalur ini hanya ada di Pos Cikahuripan.
- Lahan camp di Pos 3 cukup menampung 8-10 tenda kapasitas 4, cuma gue gak rekomendasiin kecuali bener-bener kepepet. Soalnya ini lembah, anginnya gede, dingin, dan beberapa lahan camp cukup miring. Belom lagi kalo ujan badai, bisa amsyong takutnya.
- Lahan camp di Puncak 4 cukup luas, di puncak 3 juga lumayan. Tapi gue dikasih tau Kang Ikhsan lebih enak camp di Puncak 4 soalnya anget katanya.
- Di Pos Cikahuripan ada warung, jadi kalo laper pas mau nanjak bisa jajan dulu dan murah banget makanannya!
- Kalau kalian males camp di Pos 3 atau di puncak 3 dan 4, kalian bisa camp di Pos Cikahuripan.
- Pos Cikahuripan merupakan camp area yang luas (ada yang pas di Pos Cikahuripan nya, ada juga di atas yang perlu 15 menit nanjak)
- Waktu normal dari Pos Cikahuripan ke Pos 3 adalah 3-4 jam tergantung fisik.
- Jalan malam cukup aman di Jalur Cikahuripan ini.
Nah itu dia cerita gue mendaki Gunung Guntur di sisi yang berbeda yaitu via Cikahuripan. Meskipun banyak yang bilang jalur ini adalah cagar alam, Kang Ikhsan bilang pada dasarnya jalur ini sudah lama ada dan adem ayem aja sebelum terkenal setelah Idul Fitri 2017. Intinya buat kalian yang memang niat untuk mendaki via jalur ini untuk wajib menjaga keasriannya ya. Salam lestari dan salam secangkir kopi panas semua!
Gunung Guntur via Cikahuripan
29-30 Juli 2017
Demikianlah Artikel Pendakian Gunung Guntur Via Cikahuripan : Menjajaki Jalur Lama Tanah Kamojang
Sekianlah artikel Pendakian Gunung Guntur Via Cikahuripan : Menjajaki Jalur Lama Tanah Kamojang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pendakian Gunung Guntur Via Cikahuripan : Menjajaki Jalur Lama Tanah Kamojang dengan alamat link https://wisataindonesiaajib.blogspot.com/2017/08/pendakian-gunung-guntur-via-cikahuripan_22.html
0 Response to "Pendakian Gunung Guntur Via Cikahuripan : Menjajaki Jalur Lama Tanah Kamojang"
Posting Komentar